Bagaimana dan siapa itu filosof ?,mungkim timbul pertanyaan dalam
pikiran anda,biar tidak penasaran,yuukks kita ikuti apa pendapat ulama-ulama
tentang mereka,
Pertama kita kutip pendapat sayyid abi bakar,dalam kitabnya
“ianathuttalibin”,pada juz 2 halaman 47,beliau menulis:
كالفلاسفة وهم منكرو حدوث العالم وعلمه تعالى
بالجزئية والبعث للاجسام وهذه الثلاثة هي أصل كفرهم
“Filosof adalah orang-orang yang mengingkari hudus
alam,mengingkari ilmunya allah dengan juziyyah,dan mengingkari kebangkitan dengan tubuh,dan 3 masalah inilah
yang menjadi asal kekafiran mereka”
Ternyata bukan beliau saja yang berbicara tentang filosof,banyak
ulama-ulam lain yang menyinggungnya,mari kita simak apa kata ulama,
Dan imam sanusi sangat mewanti-wanti,dan member peringatan kepada orang-orang
yang baru belajar agar jangan mengambil ushuluddin dari kitab-kitab yang
bercampur dengan kalam falsafah,berikut ini perkatan beliau;
وليحذر المبتدي جهده أن يأخذ أصول دينه من الكتب التي
حشيت بكلام الفلاسفة
“hendaklah orang yang baru belajar menghindari
kesungguhannya mengambil ilmu ushulluddin dari kitab-kitab yang bercampur
dengan perkataan filsafah”
Bahkan bukan hanya ilmu ushulludin yang bercampur dengan filsafah saja
yang di wanti-wanti untuk dihindari,juga ilmu mantiq,bahkan iman nawawi dan
ibnu shalah mengharamkan mempelajari ilmu mantiq yang bercampur dengan
filsafah,seperti yang disinggung oleh Abdurrahman al-ahdhari dalam sya’ir
gubahannya
والخلف في جواز الإشتغال >> به على ثلاثة الأقوال
فابن الصلاح والنووي حرما >> وقال قوم ينبغي أن
يعلما
والقولة المشهورة الصحيحة >> جوازه لكامل القريحة
ممارس السنة والكتاب >> ليهتدي به الى الصواب
“ terjadinya perbedaan wacana( antara para ahli)
tentang status hukum kebolehan memperdalam ilmu retorica qurani(logika),dapat
diklasifikasikan menjadi tiga,yaitu
Pertama,ibnu shalah dan imam nawawi berpendapat haram,dan (kelompok yang
kedua) sebagian kelompok mengatakan ilmu ini sebaiknya diketahui,dan
pendapat(ketiga) yang terkenal menyatakan bahwa memperdalam ilmu retorica
qurani(mantiq) adalah shahih(benar) bagi mereka yang memiliki kesempatan
bernalar,berakal,yang mengerti seluk beluk hadis dan qur’an,yang menguasai
betul hadis dan al-qur’an.hal ini supaya mereka yang bernalar logis bisa
memperoleh petunjuk dari ilmu retorica( mantiq) samapai pada kebenaran yang
hakiki”
Sumber marja;
Ø Hasyiyah dusuki a’la ummu barahin
Ø Hasyiah I’anatuthalibin ala fathul mu’in
Ø Zubdatul mantiqiyyah( teori berfikir logis),pengantar
memahami nadzom sulam al-munauroq,karya Drs.Muhammad Ma’shum Zaini
al-Hasyimiy.MA