Senin, 11 Juni 2012

evaluasi jangan setengah hati...


 Enam bulan sudah kita melewati tahun 2012,tidak terasa kita telah berada di pertengahan tahun,sudah saatnya kita melakukan evaluasi,apakah target-target yang telah di sepakati pada awal tahun berjalan dengan normal,atau mandeg sama sekali alias jalan di tempat.
Melakukan evaluasi janganlah setengah hati,dalam arti setelah melakukan evaluasi,harus ada keinginan untuk menjalankan target-target yang belum tersentuh untuk di jalankan,bukan Cuma mengevaluasi.
Yang menjadi problem kita bersama,adalah semangat yang kita miliki pada awal tahun ketika kita meletakkan target,tidak sama dengan semangat yang kita miliki pada pertengahan tahun,kebiasaanya semangat pada awal tahun begitu menggebu,tapi pada pertengahan tahun sudah loyo.
Semangat ,kalau menurut saya itu ibarat pelita dalam kegelapan,pelita dalam kegelapan haruslah terus menyala,bila tidak kita akan tersesat dalam gelap,begitu juga dengan semangat,kita perlu menjaga semangat untuk selalu berkobar hingga akhir tahun,tanpa semangat kita akan menjadi manusia pesimis yang ragu dengan kemampuan diri.

Senin, 04 Juni 2012

Katakan insya allah.....!


وَلَا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَلِكَ غَدًا (23) إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ
janganlah kamu mengatakan bagi sesuatu’sesungguhnya aku akan megerjakan itu esok pagi,kecuali(dengan menyebut);insya allah.”[Q.S;18;23-24]
Asbabun nuzul surat ini adalah,ketika kafir mekkah menanyai pada rasulullah mengenai ruh,dan dzul-qarnain,rasulullah menjawab”besok aku akan menjelaskan pada kamu’’,tanpa mengatakan insya allah.
Setelah itu,wahyu pun tidak turun-turun,hingga 15 hari atas riwayat ibnu ishaq,dan sebagian ulama mengatakan 3 hari,dan ada yang berpendapat 40 hari,maka rasulullah resah dengan kejadian tersebut,dan kafir-kafir quraisy pun mendustakan rasul,maka turunlah ayat ini untuk menggembirakan rasul.(referensi; tafsir al-alusi,tafsir al-khazin,tafsir qurthubi)

FILOSOF DALAM SOROTAN

Bagaimana dan siapa itu filosof ?,mungkim timbul pertanyaan dalam pikiran anda,biar tidak penasaran,yuukks kita ikuti apa pendapat ulama-ulama tentang mereka,
Pertama kita kutip pendapat sayyid abi bakar,dalam kitabnya “ianathuttalibin”,pada juz 2 halaman 47,beliau menulis:
 كالفلاسفة وهم منكرو حدوث العالم وعلمه تعالى بالجزئية والبعث للاجسام وهذه الثلاثة هي أصل كفرهم
“Filosof adalah orang-orang yang mengingkari hudus alam,mengingkari ilmunya allah dengan juziyyah,dan mengingkari  kebangkitan dengan tubuh,dan 3 masalah inilah yang menjadi asal kekafiran mereka
Ternyata bukan beliau saja yang berbicara tentang filosof,banyak ulama-ulam lain yang menyinggungnya,mari kita simak apa kata ulama,
Dan imam sanusi sangat mewanti-wanti,dan member peringatan kepada orang-orang yang baru belajar agar jangan mengambil ushuluddin dari kitab-kitab yang bercampur dengan kalam falsafah,berikut ini perkatan beliau;
وليحذر المبتدي جهده أن يأخذ أصول دينه من الكتب التي حشيت بكلام الفلاسفة
“hendaklah orang yang baru belajar menghindari kesungguhannya mengambil ilmu ushulluddin dari kitab-kitab yang bercampur dengan perkataan filsafah
Bahkan bukan hanya ilmu ushulludin yang bercampur dengan filsafah saja yang di wanti-wanti untuk dihindari,juga ilmu mantiq,bahkan iman nawawi dan ibnu shalah mengharamkan mempelajari ilmu mantiq yang bercampur dengan filsafah,seperti yang disinggung oleh Abdurrahman al-ahdhari dalam sya’ir gubahannya
والخلف في جواز الإشتغال  >> به على ثلاثة الأقوال
فابن الصلاح والنووي حرما >> وقال قوم ينبغي أن يعلما
والقولة المشهورة الصحيحة >> جوازه لكامل القريحة
ممارس السنة والكتاب >> ليهتدي به الى الصواب
terjadinya perbedaan wacana( antara para ahli) tentang status hukum kebolehan memperdalam ilmu retorica qurani(logika),dapat diklasifikasikan menjadi tiga,yaitu
Pertama,ibnu shalah dan imam nawawi berpendapat haram,dan (kelompok yang kedua) sebagian kelompok mengatakan ilmu ini sebaiknya diketahui,dan pendapat(ketiga) yang terkenal menyatakan bahwa memperdalam ilmu retorica qurani(mantiq) adalah shahih(benar) bagi mereka yang memiliki kesempatan bernalar,berakal,yang mengerti seluk beluk hadis dan qur’an,yang menguasai betul hadis dan al-qur’an.hal ini supaya mereka yang bernalar logis bisa memperoleh petunjuk dari ilmu retorica( mantiq) samapai pada kebenaran yang hakiki”

Sumber marja;
Ø Hasyiyah dusuki a’la ummu barahin
Ø Hasyiah I’anatuthalibin ala fathul mu’in
Ø Zubdatul mantiqiyyah( teori berfikir logis),pengantar memahami nadzom sulam al-munauroq,karya Drs.Muhammad Ma’shum Zaini al-Hasyimiy.MA