Jumat, 04 Januari 2013

Kontroversi Duduk Mengangkang

Larangan duduk mengangkang dalam surat edaran (02/01) Suaidi Yahya Wali Kota Lhokseumawe kini menjadi bola panas yang terus bergulir, media-media cetak, elektronik baik lokal maupun nasional menjadikan larangan duduk mengangkang sebagai topik panas untuk dibahas.
Banyak pro dan kontra mengenai ini, salah satu yang kontra adalah YLKI “Surat edaran itu tidak mencerminkan aspek keselamatan di dalam bertransportasi khususnya sepeda motor,” kata Tulus Abadi, Koordinator Advokasi Transportasi YLKI dalam wawancara  dengan BBC Indonesia, Heyder Affan, Rabu (03/01) sore.
Orang-orang yang tidak setuju dengan larangan tersebut beralasan, duduk menyamping lebih rawan terjadi kecelakaan, benarkah? Saya kira tidak. Karena cowok yang duduk mengangkang pun sangat banyak terjadi kecelakaan, bahkan kecelakaan di jalan raya lebih banyak dialami oleh kaum cowok yang notabene duduknya mengangkang.
Selamat atau tidak selamatnya itu tergantung pada pengemudi sepeda motor, apakah ia hati-hati atau tidak? Bila pengendara tidak hati-hati, ugal-ugalan, tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas, duduk mengangkang pun berbahaya.
Bahkan duduk mengangkang bagi perempuan lebih berbahaya dari duduk menyamping, dengan duduk mengangkang perempuan lebih rawan untuk mendapatkan pelecehan seksual. Coba anda bayangkan perempuan yang duduk mengangkang memakai celana ketat, baju ketat, pria mana yang tidak timbul birahi.
Pada akhirnya, sebelum menolak atau tidak setuju dengan surat edaran wali kota Lhokseumawe, lebih bijak dan arif kita meneliti akibat-akibat yang akan ditimbulkan, jangan suka koar-koar tidak jelas.

Teupin Punti, 5 Januari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar