Selasa, 09 April 2013
Cerpen
“Mak aku sudah sampai” suara itu mengejutkan mak minah yang sedang mengayam tikar, anaknya masuk ke rumah tanpa memberi salam. “oh..kau, kapan sampai juga, ibu sudah sangat merindukanmu”.
Sabtu, 06 April 2013
Tulislah apa yang Anda sukai
Banyak hal yang dapat kita tulis misalnya kita melakukan perjalanan ke suatu tempat, kita bisa menuangkannya dalam sebuah tulisan. Bila menceritakan dengan lisan tentang perjalanan kepada orang lain sangat bisa, kenapa dengan tulisan tidak bisa? Pasti karena belum terbiasa, coba kalau sudah terbiasa.
Contoh lain bila Anda adalah pecinta fotografi, Anda tentunya bisa menuangkannya dalam tulisan berupa tips-tipsnya dan lain-lainnya.
Bila Andai seorang santri, ini tentu hal yang mutlak Anda harus bisa menuangkan semua ilmu yang ada dalam otak Anda dalam tulisan, santri sekarang harus mendobrak image yang jago pidato nihil tulisan, bercontohlah pada ulama-ulama dulu yang mengarang kitab berjilid-jilid, sebab apa kita tidak meneruskan perjuangan mereka.
Kamis, 04 April 2013
Ketika dengki menyeruak dalam dada
Walaupun menjadi pendengki itu enak, tidak sedikit orang yang menikmatinya. Orang pendengki sangat susah orang lain mendapatkan kesenangan, dia berusaha mencari alasan yang bahwa kesenangan tersebut tidak layak padanya.
Pendengki ada di berbagai lini kehidupan, di sekolah, kantor, masyarakat luas. Di kantor misalnya, pendengki sangat susah ketika orang lain mendapatkan promosi jabatan. Dia terus menghembuskan provokasi-provokasi dengan berbagai dalil bahwa orang tersebut belum layak mendapatkan jabatan setinggi itu, alasan pun dibuat-buat, karena orang baru, masak sudah mendapat jabatan strategi.
Intinya pendengki tidak pernah merasa senang, dan kita sebagai orang yang menjadi sasarannya tidak perlu menyusahkan diri.
Selayaknya kita memperhatikan sabda Rasulullah Saw yang mengatakan bahwa dengki itu dapat menghapus kebaikan sebagaimana api membakar kayu. Apakah kita ingin amal habis sedikit demi sedikit hanya karena mendengki kepada orang lain?.
Marilah kita bertobat dari sifat dengki yang mengakar dalam diri kita sebelum amal kita habis dilahab olehnya.