Walaupun menjadi pendengki itu enak, tidak sedikit orang yang menikmatinya. Orang pendengki sangat susah orang lain mendapatkan kesenangan, dia berusaha mencari alasan yang bahwa kesenangan tersebut tidak layak padanya.
Pendengki ada di berbagai lini kehidupan, di sekolah, kantor, masyarakat luas. Di kantor misalnya, pendengki sangat susah ketika orang lain mendapatkan promosi jabatan. Dia terus menghembuskan provokasi-provokasi dengan berbagai dalil bahwa orang tersebut belum layak mendapatkan jabatan setinggi itu, alasan pun dibuat-buat, karena orang baru, masak sudah mendapat jabatan strategi.
Intinya pendengki tidak pernah merasa senang, dan kita sebagai orang yang menjadi sasarannya tidak perlu menyusahkan diri.
Selayaknya kita memperhatikan sabda Rasulullah Saw yang mengatakan bahwa dengki itu dapat menghapus kebaikan sebagaimana api membakar kayu. Apakah kita ingin amal habis sedikit demi sedikit hanya karena mendengki kepada orang lain?.
Marilah kita bertobat dari sifat dengki yang mengakar dalam diri kita sebelum amal kita habis dilahab olehnya.
Kamis, 04 April 2013
Ketika dengki menyeruak dalam dada
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar