Senin, 26 November 2012

jauhilah zina...!


Sudah dua hari dan dua malam ujian berlalu di Dayah Darul Huda Paloh Gadeng, tersisa tiga hari dan tiga malam lagi ujian.
Ujian bagian sebagian santri menjadi momok yang sangat menakutkan, ini sangat beralasan, mengapa tidak ? kita di uji habis-habisan, ditanyai berbagai pertanyaan yang sangat memusingkan kepala.
Bila ujian sudah dekat, santri akan begadang untuk belajar, bahkan ada yang tidak tidur, demi mempersiapkan ujian agar lancar sesuai harapan.
Namun walaupun segala potensi dikerahkan ketika belajar, ada saja hal yang terluput dari pengamatan diketika belajar, sehingga pada masa ujian, waktu ditanyai pertanyaan, kita baru menyadari ada yang tertinggal yang tidak dipelajari diketika belajar.
Seperti kejadian pada teman sebilik (kamar) dengan saya, dan awalnya ia satu kelas dengan saya, Tgk Zainuddin Sawang namanya. di ketika mengikuti ujian pada Tgk Muksalmina dengan pelajaran tafsir yaitu kitab tafsir jalalain, ia di suruh menafsirkan surat Ali Imran ayat 15.

Sesudah ia menjelaskan, diajukanlah pertanyaan kepadanya, “surga itu ada berapa ?” Tanya Tgk Muksalmina, “yang sudah saya tau ada 8” jawabnya, “apa benar ?“ tanya Tgk Muksalmina lagi, “ benar” jawabnya. “Coba dibaca dalam hasyiah Shawi” lanjut Tgk Muksalmina. “ooooww… tujuh Tgk” jawab zainuddin. Tgk muksalmina melanjutkan lagi pertanyaanya “ bagaimana ini ? bukankah yang sering kita dengar surga itu ada 8”
{ قُلْ } يا محمد لقومك { أَؤُنَبّئُكُمْ } أخبركم { بِخَيْرٍ مّن ذلكم } المذكور من الشهوات ، استفهام تقرير { لّلَّذِينَ اتقوا } الشرك { عِندَ رَبّهِمْ } خبر مبتدؤه { جنات تَجْرِى مِن تَحْتِهَا الأنهار خالدين } أي مقدّرين الخلود { فِيهَا } إذا دخلوها { وأزواج مُّطَهَّرَةٌ } من الحيض وغيره مما يُستقذر { وَرِضْوَانٌ } بكسر أوله وضمه لغتان أي رضا كثير { مّنَ الله والله بَصِيرٌ } عالم { بالعباد } فيجازي كلاًّ منهم بعمله
015. (Katakanlah) hai Muhammad kepada kaummu! ("Maukah saya sampaikan kepadamu) saya beritahukan (apa yang lebih baik dari yang demikian?") yakni yang disebutkan dari berbagai syahwat tadi; adapun pertanyaan di sini berarti pengukuhan. (Bagi orang-orang yang bertakwa) yang menjaga diri mereka dari kemusyrikan (di sisi Tuhan mereka) menjadi khabar sedangkan mubtadanya: (surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, kekal mereka) artinya ditakdirkan kekal (di dalamnya) jika mereka memasukinya (dan istri-istri yang disucikan) dari haid dan lainnya yang dianggap kotor (serta keridaan) ada yang membaca ridhwaan dan ada pula rudhwaan; artinya keridaan yang banyak (dari Allah dan Allah Maha Melihat) maksudnya Maha Mengetahui (akan hamba-hamba-Nya) mereka akan dibalas menurut amalnya masing-masing


Hasyiah shawi A’la Jalalain
قوله : {جنات} أي سبع : جنة المأوى وجنة الخلد وجنة النعيم وجنة عدن وجنة الفردوس ودار السلام ودار الجلال،وأبوابها ثمانية عشر وأعظمها جنة الفردوس
 Firmannya Allah ‘ jannah’ artinya surga itu ada 7 yaitu; Jannatul Makwa, jannatul khuldi, jannatun na’im, jannatu ‘adn, jannatul firdaus, darus salam, dan darul jalal. Pintu surga ada 18. Dan surga yang paling besar adalah surga jannatun firdaus.


Seusai mengikuti ujian, teman saya itu lantas menanyakan lagi pertanyaan tersebut pada saya, saya tidak belum bisa menjawabnya, “saya pelajari dulu” kata saya.
Maka terpikir dalam pikiran saya, dalam kitab apakah saya harus mencari jawabanya? kitab yang mana menyebutkan surga itu delapan?.
Lalu terbersit dalam hati saya untuk membuka kitab ”Daqaiqul Akhbar”, ternyata setelah saya baca, pengarangnya mengatakan surga ada 8.
Saya pun bingung, bagaimana bisa berbeda ?, apakah ulama berbeda pendapat mengenai jumlah surga ?
Wallahu A’lam, akhirnya saya belum bisa mendapatkan jawaban yang jelas, sepertinya harus bertanya pada yang senior.
Daqaiqul akhbar, halaman 41;
                     وهي ثمان جنان أولها دار الجلال وهي من لؤلؤ أبيض وثانيها دار السلام وهي من ياقوت أحمر وثالثها جنة المأوى وهي من زبرجد أخضر ورابعها جنة الخلد وهي من مرجان أحمر وأصفر وخامسها جنة النعيم وهي من فضة بيضاء وسادسها جنة الفردوس وهي من ذهب أحمر وسابعها جنة عدن وهي من درة بيضاء وثامنها دار القرار وهي من ذهب وهي قصبة الجنان وهي مشرفة على الجنان كلها
Ini terjemahannya, mulai halaman 41-42.

Ibnu Abbas ra. berkata: Surga mempunyai 8 pintu yang terbuat dari emas, yang dihiasi dengan jauhar (sejenis mutiara).
Dan pada pintu yang pertama tertulis kalimat LAA ILAAHA ILLALLAAH MUHAMMADUR RASUULULLAH, yaitu pintu bagi para Nabi dan Rasul, syuhada’ dan juga pintunya orang-orang yang dermawan.
 Pintu yang kedua yaitu pintu bagi orang-orang yang
mendirikan shalat, orang yang menyempurnakan wudhunya dan orang yang menyempurnakan rukun- rukun shalatnya.
Pintu yang ketiga yaitu pintu bagi orang- orang yang memberikan zakatnya dengan senang hati dan ikhlas.
Pintu yang keempat yaitu pintu bagi orang-orang yang memerintahkan kepada kebajikan dan mencegah terhadap perbuatan munkar.
Pintu yang kelima yaitu pintu bagi orang-orang yang dapat memelihara syahwatnya dan mencegah dari nafsu yang buruk. Pintu yang keenam yaitu pintu bagi orang-orang yang melaksanakan haji dan.
Pintu yang ketujuh yaitu pintu bagi orang-orang yang berjihad (dijalan Allah). Dan pintu yang kedelapan yaitu pintu bagi orang-orang yang bertaqwa, yaitu orang yang memejamkan matanya dari perbuatan dan sesuatu yang haram, orang-orang yang melakukan kebaikan, diantaranya: berbuat baik kepada orang tua, mempererat tali persaudaraan (silaturrahim) dan lain sebagainya.
Surga ada 8 (delapan)macam:
          1.        Darul Jalal yaitu surga yang terbuat dari mutiara putih.
          2.        Darus Salam yaitu surga yang terbuat dari yaqut merah.
          3.        Jannatul Ma’wa yaitu surga yang terbuat dari zabarjud hijau.
          4.        Jannatul Khuldi yaitu surga yang terbuat dari marjan yang berwarna merah dan kuning.
          5.        Jannatun Na’im yaitu surga yang terbuat dari perak putih.
          6.        Jannatul Firdaus yaitu surga yang terbuat dari emas merah.
          7.        Jannatul ‘Adn yaitu surga yang terbuat dari intan putih.
          8.        Darul Qarar yaitu surga yang terbuat dari emas merah. Darul Qarar adalah surga yang paling utama dibandingkan dengan surga yang lain. Surga ini mempunyai dua pintu dan dua daun pintu, satu daun pintu terbuat dari emas, dan yangsatunya terbuat dari perak.  Jarak setiap pintu adalah sebagaimana jarak antara bumi dan langit. Adapun bangunan yang ada didalamnya terbuat dari bata emas dan bata perak, tanahnya dari misik, debunya dari anbar, rumputnya dari za’faran, istana-istananya terbuat dari mutiara, punggungnya dari yaqut dan pintunya dari jauhar. Didalam surga ini terdapat sungai yang namanya sungai Rahmat yaitu sungai yang mengalir keseluruh surga, kerikil-kerikilnya dari mutiara yang sangat putih, lebih putih dari embun dan lebih manis dari madu. Didalam surga terdapat sungai yang bernama Sungai Kautsar yaitu sungai Nabi kita Muhammad Saw. pohon-pohnnya terbuat dari intan dan yaqut. Didalam surga juga terdapat sungai Kafur, sungai Tasnim, sungai Salsabil, sungai Rahiqul Makhtum dan dibelakang sungai-sungai initerdapat  sungai-sungai lain yang tidak terhitung jumlahnya.
Diriwayat Nabi Saw. Beliau bersabda: “Pada malam aku
dijalankan (isra’) ke langit, telah diperlihatkan kepadaku seluruh surga, maka aku melihat empat sungai, yang pertama sungai dari air yang tidak berubah warnanya, kedua sungai dari susu yang tidak pernah berubah rasanya, dan ketiga sungaidari arak dan yang  keempat sungai dari madu yang sangat bening.” Sebagaimana firman Allah Swt.: “Yang didalamnya terdapat sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah  rasanya,sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi orang yang meminumnya dan sungai- sungai dari madu yang bersih dan jernih.” (Qs. muhammad:15).
Maka aku tanyakan kepada Malaikat Jibril as.: “Darimanakah datangnya sungai-sungai ini dan kemana mengalirnya? ” Maka Malaikat Jibril as. menjawab: “Sungai itu mengalir ke telaga kautsar dan aku tidak tau dari mana asalnya, maka tanyakanlah kepada Allah agar Dia memberi tau dan memperlihatkan kepadamu.”
 Maka berdoalah Nabi Muhammad kepada Allah Swt. Kemudian datanglah seorang malaikat kepada beliau dan memberi salam, seraya berkata:”Wahai Muhammad, pejamkanlah kedua matamu” Maka aku pejamkan mataku, lalu ia berkata:”Bukalah kedua matamu” maka aku buka kedua mataku, tiba-tiba aku berada dibawah pohon dan aku melihat kubah dari intan putih yang memiliki pintu-pintu dari yaqut hijau dan kunci-kuncinya dari emas merah. Andaikata semua makhluk yang ada didunia baik jin atau manusia berhenti diatas kubah itu, sungguh mereka
hanya seperti burung yang hinggap diatas gunung. Maka aku melihat empat sungai itu mengalir dari kubah itu. Ketika
aku ingin kembali malaikat tadi berkata kepadaku: “Kenapa
engkau tidak masuk kedalam kubah itu?” aku menjawab:”Bagaimana aku bisa memasukinya, sedangkan pintu- pintunya tertutup.” Dia berkata:”Bukalah dia” Aku bertanya:”Bagaimana aku harus membukanya?” Lalu dia berkata:”Kuncinya berada ditanganmu” Aku berkata:”Apa
kuncinya?” Dia menjawab:”Yaitu lafazh BISMILLAAHIR
RAHMAANIR RAHIM” maka terbukalah pintu itu lalu aku
masuk kedalamnya. Maka aku melihat sungai-sungai itu mengalir dari empat tiang kubah. Ketika aku hendak
keluar, maka malaikat ituberkata kepadaku:”Apakah engkau telah melihat dan mengetahuinya? ” Aku menjawab:”Ya” Malaikat ituberkata kepadaku: “Lihatlah sekali lagi.” Ketika aku melihatnya, maka tertulis diatas empat kubah tersebut lafazh BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIM Aku melihat sungai air itu keluar dari huruf Mim-nya lafazh BISMI, sungai susu keluar dari huruf Ha’-nya lafazh Allah, sungai arak (khamar) keluar dari Mim-nya lafazh RAHMAN, dan sungai madu keluar dari Mim-nya lafazh RAHIM. Maka aku baru mengerti bahwa asalnya sungai-sungai tersebut adalah dari lafazh Basmalah. Kemudian Allah Swt. berfirman: “Wahai Muhammad, barang siapa yang mengingat-Ku dengan nama ini dari golongan umatmu dengan
hati tulus (ikhlas) lafazh BISMILLAAHIR RAHMAANIR
RAHIIM maka aku beri dia minum dari empat sungai ini.”Kemudian Allah memberi minum kepada ahli-ahli surga
itu dengan air surga pada hari sabtu, memberi minum dengan
madu surga pada hari ahad, memberi minum dengan susu surga pada hari senin, dan memberi minum dengan arak pada hari selasa. Disaat mereka minum, mabuklah mereka lalu terbanglah ahli surga itu selama seribu tahun hingga mereka berhenti pada suatu gunung yang besar yang terbuat dari kasturi yang harum semerbak baunya dan sungai Salsabil mengalir dibawahnya. Maka minumlah mereka pada sungai itu tepat pada hari rabu.
Kemudian terbanglah mereka selama seribu tahun hingga
berhenti pada suatu istana yang indah, didalamnya terdapat ranjang-ranjang yang tinggi, dan beberapa gelas yang sudah
disediakan sebagaimana yang sudah diterangkan dalam Al-
Quran. Maka duduklah setiap orang dari mereka diatas
ranjang, lalu datanglah pada mereka minuman Zanzabil kemudian mereka meminumnya tepat pada hari kamis.
Setelah itu mereka dihujani oleh awan yang putih selama seribu
tahun, sehingga mereka sampai ketempat duduknya orang yang
benar, pada hari itu tepat pada hari jumat, mereka duduk diatas
hidangan yang kekal abadi dan turunlah pada mereka minuman
Rahiqul Makhtum, yang ditutupi dengan misik. Kemudian mereka membuka tutup tersebut dan
mereka meminumnya.
Nabi Saw. bersabda: “Mereka itulah orang-orang yang melakukan kebaikan dan menjauhi perbuatan maksiat”

 Pepohonan Di Surga
Ka’ab ra.: Aku bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang pohon-
pohonan di surga. Maka beliau menjawab: “Tidak pernahkering dahan-dahannya dan daun-daunnya tidak pernah berguguran dan tidak rusak buahnya. Sesungguhnya pohon yang paling besar di
surga adalah pohon Thuba, yang akarnya terbuat dari intan, batangnya dari yaqut,dahannya dari zabarjud dan daun-daunnya dari sutra yang halus. Pohon ini memiliki 70.000 cabang, setiap cabang itu menyentuh Arasy dan lebih rendah-rendahnya cabang itu berada di langit dunia.” Tidak ada didalam surga sebuah
kamar, tidak ada sebuah kubah dan tidak ada bilik kecuali didalamnya terdapat cabang pohon itu, yang bisa mengayomi  diatas surga. Pada pohon itu mengeluarkan buah-buahan menurut apa yang dikehendaki oleh hati.
Bandingan dari pohon itu di dunia adalah matahari, asalnya
matahari berada di langit tetapi sinarnya sampai kesegala tempat.
Ali ra. berkata: “Aku menyatakan dari beberapa hadits,sesungguhnya pohon- pohon di surga itu berasal dari perak, sedangkan daun-daunnya sebagian dari perak dan sebagian (yang lain) dari emas. Kalau sekiranya batang pohon
itu dari perak, maka akar- akarnya dari emas. Pohon- pohon didunia akarnya di bumi dan cabang-cabangnya berada di udara, karena sesungguhnya dunia itu tempat yang fana (rusak). Akan tetapi pohon- pohonan yang terdapat di surga tidaklah demikian halnya, akarnya di udara dan cabang- cabangnya di bumi.
Sebagaimana firman Allah Swt.: “Buah-buahnya dekat. Makan
dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah
kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.” (Qs. Al-
Haqqah: 23-24).
Dan debu-debu di surga itu dari misik, anbar dan kafur, dan
sungai-sungainya terdiri dari susu, madu, arak dan air yang
sangat jernih. Apabila angin bertiup menerpa dedaunan,
maka bersentuhlah antara daun yang satu dengan daun yang
lainnya hingga menimbulkan suara yang sangat indah (merdu), dan suara seindah itu belum pernah didengar.
Dengan sanad dari Ali ra. Sesungguhnya ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya didalam surga terdapat suatu pohon , yang dibagian atasnya keluar perhiasan dan pada bagian bawahnya keluar kuda yang memiliki sayap yang diberi pelana, yang dikendalikan, yang ditaburi dengan intan dan yaqut.
Kuda tersebut tidak pernahmengeluarkan kotoran dan tidak pernah buang air kecil. Adapun yang menaiki kuda itu adalah para wali Allah Swt. dan kuda ini akan membawa terbang para wali Allah tersebut ke surga. Lalu berkatalah orang-orang yang
berada dibawah mereka:”Wahai Tuhanku, lantaran apa hamba-hamba- Mu itu mencapai kemulian semcam itu?” Maka Allah Swt. berfirman kepada mereka: “Mereka itulah orang-orang yang mengerjakan shalat ketika kalian semua masih
tidur, mereka melakukan puasa sedangkan kalian tidak, mereka berjihad membela agama Allah sedangkan kalian semua duduk disisi istri kalian, dan mereka bersedekah dengan harta mereka dijalan Allah, sedangkan kalian semua bakhil (kikir).”
Dari Abu Hurairah ra. Beliau berkata: Sesungguhnya didalam
surga itu terdapat sebuah pohon, orang yang menaiki bisa
berjalan dibawah naungannya selama 100 tahun dan naungan
itu tidak akan putus.
Sebagaimana firman Allah Swt.:
“Dan naungan yang terbentang luas, dan air yangtercurah, dan buah-buahan yang banyak. Yang buah-buahnya tidak berhenti dan tidak terlarang mengambilnya.” (Qs. Al- Waqi’ah: 30-33).
Diibaratkan waktu didunia adalah waktu sebelum matahari terbit dan sudah terbenamnya matahari, sampai hilangnya mega dan gelap malam yangmenutupi di dunia. Maka sesungguhnya waktu itu adalah naungan yang terbentang luas.
Sebagaimana firman Allah Swt:
“Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan bayang- bayang. “ (Qs.Al-Furqan: 45).
Maksudnya adalah waktu sebelum terbitnya matahari dan sesudah terbenamnya, sampai masuk pada kegelapan malam.
Diriwayatkan dari Nabi Saw. sesungguhnya beliau bersabda:
“Apakah aku tidak pernah menceritakan kepadamu tentang waktu(saat), yaitu waktu yang serupa dengan waktu yang ada di surga. Dia adalah waktu dimana sebelum matahari terbit,
bayang-bayangnya itu memanjang, rahmatnya saat itu merata dan berkahnya saat itu banyak.”

                             Darul Huda, 16 oktober 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar