Siang tadi, kelas saya diliburkan karena mempersiapkan ucara untuk malam ini yaitu final bulanan muhadharah. Di Dayah kami setiap malam jum’at ada di adakan muhadharah (latihan berpidato). Dan pada setiap jum’at di pilih pidato-pidato terbaik dan pada jum’at yang ke-lima dibuatlah final merebutkan juara 1, 2, 3. Dan para finalis bulanan terbaik  (juara 1) pada setiap bulan di akhir tahun akan mengikuti finalis tahunan. Finalis tahunan ini sedikit lebih bergengsi karena memperebutkan juara 1 di antara para jawara 1, dan jawara 1 pada final tahunan seperti tahun-tahun yang sudah lewat dimintai untuk berpidato di hadapan Abu pimpinan dayah.
Maka jangan heran, bila santri dayah mahir dalam berbicara memang sudah dilatih sedemikian rupa. Namun setiap kelebihan dibalik tersebut juga ada kekurangan yang meliputinya, yaitu santri Dayah kurang cekatan dalam bidang menulis. Sehingga kita melihat opini-opini di Koran-koran kebanyakannya di tulis oleh mahasiswa, bila ada santri yang menulis itupun santri yang ada kuliah.
Kekurangan ini bisa kita lacak penyebabnya, karena kurikulum dayah tidak meluangkan jam-nya untuk pelajaran menulis. Ada pelajaran yang bernama ‘Khat dan Imla’ pada kelas satu, itu tidak terkait dalam dunia jurnalistik. ‘khat dan Imlak’ yang diajarkan pada kelas 1 adalah mengajari murid kelas 1 menulis dan mendikte bahasa arab yang benar.
Gagapnya menulis santri dayah sebagiannya cukup parah. Bagaimana saya mengatakan parah? Ketika disuruh menterjemah kitab dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia, bahasa yang digunakan sangat tidak enak dibaca.
Teknologi yang semakin berkembang, agaknya sedikit mengkikis gagapnya santri dayah dalam menulis. Hadirnya Facebook dan blog-blog gratis sangat membantu santri dayah dalam menulis dan menuangkan ide-idenya. 
Namun demikian, kedepannya kita mengharap agar dayah untuk lebih serius dalam mengembangkan dunia menulis santri, santri diakhir belajarnya yaitu ketika naik kelas 7 harus disuruh membuat karya ilmiah. Karya ilmiah tersebut tergantung santrinya, kita suruh santri untuk menerjemah kitab yang kita pilih atau bisa juga kita suruh untuk mengkritisi kitab-kitab dengan argumen-argumen
Wallahu A’lam
Darul Huda, 20 Desember 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar