Jumat, 04 Januari 2013

Hierarki Pembelajaran privat

Beberapa malam yang lalu, salah seorang santri kelas 1 menemui saya, dia meminta saya, agar sudi untuk belajar privat. Dan dibelakangnya lagi, santri kelas 3 yang juga murid saya di waktu siang meminta saya dalam seminggu untuk meluangkan waktu dua malam saja untuk belajar tambahan. Juga santri kelas 2 pernah begitu, semua permintaan saya tolak dengan halus. Saya menasehati kepada santri kelas 1 untuk belajar saja dengan santri yang di atasnya, yaitu kelas 2, 3, 4, 5, atau 6. Pada santri kelas 2 dan kelas 3 pun juga begitu saya menasehatinya. Karena santri kelas 6, kelas 5 dan 4 itu sudah mampu untuk mengajar santri kelas 1,2 dan 3.
Coba anda bayangkan bila semua ajakan saya terima, jadi saya harus mengajari privat kelas 1, 2 dan 3. Dan ketika murid kelas 4 dan 5 dan 6 bila ada surah yang tidak ia pahami pun bertanya pada saya. Bagaimana saya harus mengalokasikan waktu saya? kapan saya harus belajar?.
Makanya dalam pembelajaran privat kita harus menyusun hierarki (tingkatan pembelajaran). Jangan tanggung jawab belajar mengajar privat semua dipikul oleh kelas-kelas takhassus seumpama kelas 7 dan kelas 8. Biarkan kelas 2 mengajari kelas 1, kelas 3 mengajari kelas 2, kelas 4 mengajari kelas 3, kelas 5 mengajari kelas 4, dan kelas 6 mengajari kelas 5. Karena ini soal belajar privat, bukan pembelajaran pokok dalam kelas.

Darul Huda, 21 Desember 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar