Jumat, 04 Januari 2013

Mendengar, berbicara, dan menulis bahasa arab di Dayah

Bukan santri dayah namanya bila tidak bisa membaca bahasa arab, karena di dayah mulai dari kelas 1 hingga seterusnya diajarkan kitab-kitab bahasa arab, maka suatu kewajaran bila santri dayah lancar dalam membaca kitab arab gundul, lalu mengartikannya dan menjelaskannya.
Namun demikian, walaupun lancar membaca bahasa arab, jangan suruh mereka untuk berbicara bahasa arab. Ini akan dirasakan sangat sulit. Kenapa bisa begitu? Sangat aneh, membaca bahasa arab bisa, namun tidak bisa berbicara bahasa arab? Itulah kenyataannya, ini dikarenakan tidak adanya pengajaran bahasa arab aspek berbicara (speaking). Sehingga ketika diajak berbicara bahasa arab, agak sedikit grogi, walaupun mereka mengetahui apa yang dibicarakan, namun sangat sulit untuk menyahutnya. Inilah aspek yang pertama.
Aspek kekurangan yang kedua, adalah santri dayah kurang bisa mendengar bahasa arab ketika diucapkan oleh orang arab asli. Menonton, mendenger berita dalam bahasa arab sangat dirasakan sulit, imi memang tidak pernah diajarkan.
Yang ketiga adalah santri dayah kurang bisa menulis dalam bahasa arab, sehingga sangat sedikit kita melihat sekarang kitab-kitab dalam bahasa arab karangan santri dayah.
Di sebagian-sebagian dayah, aspek pertama dan aspek kedua sudah sedikit sudah teratasi dengan diterapkan wajib berbahasa arab, namun untuk aspek ketiga sedikit dayah mengatasinya. Untuk mengatasi masalah aspek pertama, dan kedua sangat mudah diatasi, dengan dilakukan training satu bulan semua selesai, karena santri sudah sangat menguasai bahasa arab.
Kekurangan-kekurangan ini sangat dimanfaatkan oleh musuh-musuh dayah untuk menyerang dayah, karena untuk mematahkan agumen-argumen santri dayah mereka sangat kewalahan, maka mereka mencari kelemahan-kelemahan dayah.
Sebagai santri dayah, kita tidak boleh pesimis, dan hiperkritis. Kritik-kritik ini memang benar adanya. Tugas kita sekarang bukannya mencari alasan-alasan di balik kekurangan kita, tapi tugas kita untuk membuat kemajuan dayah, bila dulu kita hanya bisa membaca bahasa arab, sekarang kita usahakan untuk menguasai ke empat aspek tersebut mulai membaca (reading), mendengar (listening), berbicara (speaking), dan menulis (writing). Sehingga akhirnya dayah dapat bersaing di taraf internasional.

Darul Huda, 21 Desember 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar