Kamis, 31 Januari 2013

Selamatkan bahasa kami....!

Saya merasa miris sekarang melihat orang tua-orang tua tidak lagi mengajarkan bahasa daerah kepada anaknya, mereka lebih mengutamakan mengajari anaknya bahasa nasional. Maka tidak mengherankkan sekarang, orang asli Aceh, ayahnya Aceh ibunya Aceh dan berdomisili di Aceh namun tidak bisa berbahasa Aceh.
Bila dibiarkan saja begini, lama-kelamaan bahasa daerah akan musnah satu-satu. Indonesia yang kaya budaya dan bahasa akhirnya miskin bahasa dan budaya.
Lebih parahnya lagi, sebagian orang malu berbicara dengan bahasa daerahnya, di sini pada tempat kami di Aceh, tidak fasih berbicara bahasa Indonesia menjadi malu bagi seseorang. Namun apabila ia tidak bisa berbicara bahasa Aceh, dia tidak pernah merasa asing.
Bukan hanya karena bahasa nasional saja musnah bahasa daerah, bahasa internasional pu turut menggempur bahasa daerah. Tempat-tempat belajar bahasa asing terus bermunculan, seolah berbahasa asing itu sebuah kewajiban sedari melupakan bahasa daerah.
Kita melihat, untuk bahasa nasional  ada pusat bahasa yang dibawahi oleh Departemen Pendidikan Naional, tapi untuk bahasa daerah apakah ada? Tidak ada yang menghiraukan, bagaimana kaedah-kaedah menulis dan berbicara dengan bahasa daerah, tidak ada buku-buku yang menjadi rujukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar