Jumat, 11 Januari 2013

Tata cara shalat gerhana

Fenomena alam yang sering kita jumpai dan ini merupakan salah sata tanda kekuasaan Allah adalah gerhana.
Di ketika terjadi gerhana, baik gerhana bulan atau matahari kepada kita disunatkan untuk salat gerhana.
Jumlah rakat shalat gerhana adalah 2 rakaat, namun ada tiga cara untuk melakukannya, cara pertama, dan cara ini adalah yang paling kurang yaitu shalat gerhana seperti shalat sunat zuhur. Cara kedua yaitu shalat gerhana dilakukan dengan dengan dua kali ruku’ dan dua kali i’tidal pada setiap rakaat tanpa memanjangkan qiraah dan tasbih, cara ini kurang dari sempurna. Cara yang paling sempurna yaitu cara yang ketiga, shalat gerhana dilakukan dengan dua kali ruku’ dan dua kali i’tidal dengan memanjangkan qiraah dan tasbih pada ruku’ dan i’tidal. Maka pada qiyam pertama dibaca surat Al-Baqarah, pada qiyam kedua dibaca surat Ali imran, pada qiyam ketiga dibaca surat An-nisa’ dan pada rakaat qiyam dibaca surat Al-Maidah.
Dan kadar panjang tasbih pada ruku’ pertama adalah kadar 100 ayat surat Al-Baqarah, pada ruku’ kedua kadarnya 80 ayat suarat Al-Baqarah, pada ruku’ ketiga kadar 70 ayat Albaqarah dan pada ruku’ keempat kadar 50 ayat surat Al-Baqarah.
Untuk tasbih pada sujud terjadi berbeda pendapat, pendapat yang shahih tasbih pada sujud dipanjangkan sama dengan kadar tasbih pada ruku’.
Sesudah shalat gerhana dilakukan, khatib berkutbah dengan dua khutbah yang pada khutbah tersebut kahatib mengajak manusia untuk bertaubat dari segala dosa, dan menganjurkan untuk berbuat kebaikan.
Dan bila gerhana bulan, maka shalatnya dijihar , dan jika shalat gerhana matahari maka shalatnya disirr. Dan shalat waktu gerhana habis dengan tersingkapnya gerhana, dan terbenamnya matahari pada gerhana matahari, dan dengan terbitnya matahari pada gerhana bulan. Bila shalat gerhana tertinggal, tidak disunatkan untuk mengqadhanya.
Sebelum melakukan shalat gerhana disunatkan terlebih dulu untuk mandi.

Darul Huda, 11 Januari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar