Sudah dua hari dan dua malam ujian berlalu di Dayah Darul
Huda Paloh Gadeng, tersisa tiga hari dan tiga malam lagi ujian.
Ujian bagian sebagian santri menjadi momok yang sangat
menakutkan, ini sangat beralasan, mengapa tidak ? kita di uji habis-habisan, ditanyai
berbagai pertanyaan yang sangat memusingkan kepala.
Bila ujian sudah dekat, santri akan begadang untuk
belajar, bahkan ada yang tidak tidur, demi mempersiapkan ujian agar lancar
sesuai harapan.
Namun walaupun segala potensi dikerahkan ketika belajar,
ada saja hal yang terluput dari pengamatan diketika belajar, sehingga pada masa
ujian, waktu ditanyai pertanyaan, kita baru menyadari ada yang tertinggal yang
tidak dipelajari diketika belajar.
Seperti kejadian pada teman sebilik (kamar) dengan
saya, dan awalnya ia satu kelas dengan saya, Tgk Zainuddin Sawang namanya. di
ketika mengikuti ujian pada Tgk Muksalmina dengan pelajaran tafsir yaitu kitab
tafsir jalalain, ia di suruh menafsirkan surat Ali Imran ayat 15.
Sesudah ia menjelaskan, diajukanlah pertanyaan
kepadanya, “surga itu ada berapa ?” Tanya Tgk Muksalmina, “yang sudah
saya tau ada 8” jawabnya, “apa benar ?“ tanya Tgk Muksalmina lagi, “
benar” jawabnya. “Coba dibaca dalam hasyiah Shawi” lanjut Tgk
Muksalmina. “ooooww… tujuh Tgk” jawab zainuddin. Tgk muksalmina
melanjutkan lagi pertanyaanya “ bagaimana ini ? bukankah yang sering kita
dengar surga itu ada 8”
{ قُلْ } يا محمد لقومك { أَؤُنَبّئُكُمْ } أخبركم { بِخَيْرٍ مّن
ذلكم } المذكور من الشهوات ، استفهام تقرير { لّلَّذِينَ اتقوا } الشرك { عِندَ رَبّهِمْ
} خبر مبتدؤه { جنات تَجْرِى مِن تَحْتِهَا الأنهار خالدين } أي مقدّرين الخلود {
فِيهَا } إذا دخلوها { وأزواج مُّطَهَّرَةٌ } من الحيض وغيره مما يُستقذر {
وَرِضْوَانٌ } بكسر أوله وضمه لغتان أي رضا كثير { مّنَ الله والله بَصِيرٌ } عالم
{ بالعباد } فيجازي كلاًّ منهم بعمله
015.
(Katakanlah) hai Muhammad kepada kaummu! ("Maukah saya sampaikan kepadamu)
saya beritahukan (apa yang lebih baik dari yang demikian?") yakni yang
disebutkan dari berbagai syahwat tadi; adapun pertanyaan di sini berarti
pengukuhan. (Bagi orang-orang yang bertakwa) yang menjaga diri mereka dari
kemusyrikan (di sisi Tuhan mereka) menjadi khabar sedangkan mubtadanya: (surga
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, kekal mereka) artinya ditakdirkan
kekal (di dalamnya) jika mereka memasukinya (dan istri-istri yang disucikan)
dari haid dan lainnya yang dianggap kotor (serta keridaan) ada yang membaca
ridhwaan dan ada pula rudhwaan; artinya keridaan yang banyak (dari Allah dan
Allah Maha Melihat) maksudnya Maha Mengetahui (akan hamba-hamba-Nya) mereka
akan dibalas menurut amalnya masing-masing
Hasyiah shawi A’la
Jalalain
قوله : {جنات} أي سبع : جنة المأوى وجنة
الخلد وجنة النعيم وجنة عدن وجنة الفردوس ودار السلام ودار الجلال،وأبوابها ثمانية
عشر وأعظمها جنة الفردوس
Firmannya Allah ‘ jannah’ artinya surga
itu ada 7 yaitu; Jannatul Makwa, jannatul khuldi, jannatun na’im, jannatu ‘adn,
jannatul firdaus, darus salam, dan darul jalal. Pintu surga ada 18. Dan surga
yang paling besar adalah surga jannatun firdaus.
Seusai mengikuti ujian,
teman saya itu lantas menanyakan lagi pertanyaan tersebut pada saya, saya tidak
belum bisa menjawabnya, “saya pelajari dulu” kata saya.
Maka terpikir dalam
pikiran saya, dalam kitab apakah saya harus mencari jawabanya? kitab yang mana
menyebutkan surga itu delapan?.
Lalu terbersit dalam
hati saya untuk membuka kitab ”Daqaiqul Akhbar”, ternyata setelah saya baca,
pengarangnya mengatakan surga ada 8.
Saya pun bingung,
bagaimana bisa berbeda ?, apakah ulama berbeda pendapat mengenai jumlah surga ?
Wallahu A’lam, akhirnya
saya belum bisa mendapatkan jawaban yang jelas, sepertinya harus bertanya pada
yang senior.
Daqaiqul akhbar, halaman 41;
وهي
ثمان جنان أولها دار الجلال وهي من لؤلؤ أبيض وثانيها دار السلام وهي من ياقوت
أحمر وثالثها جنة المأوى وهي من زبرجد أخضر ورابعها جنة الخلد وهي من مرجان أحمر
وأصفر وخامسها جنة النعيم وهي من فضة بيضاء وسادسها جنة الفردوس وهي
من ذهب أحمر وسابعها جنة عدن وهي من درة بيضاء وثامنها دار القرار وهي من ذهب وهي
قصبة الجنان وهي مشرفة على الجنان كلها
Ini terjemahannya, mulai halaman 41-42.
Ibnu
Abbas ra. berkata: Surga mempunyai 8 pintu yang terbuat dari emas, yang dihiasi
dengan jauhar (sejenis mutiara).
Dan pada pintu yang pertama tertulis kalimat LAA ILAAHA
ILLALLAAH MUHAMMADUR RASUULULLAH, yaitu pintu bagi para Nabi dan Rasul, syuhada’
dan juga pintunya orang-orang yang dermawan.
Pintu yang kedua yaitu pintu bagi orang-orang yang
mendirikan
shalat, orang yang menyempurnakan wudhunya dan orang yang menyempurnakan rukun- rukun shalatnya.
Pintu
yang ketiga
yaitu pintu bagi orang- orang yang memberikan zakatnya dengan senang hati dan ikhlas.
Pintu
yang keempat
yaitu pintu bagi orang-orang yang memerintahkan kepada kebajikan dan mencegah terhadap perbuatan munkar.
Pintu
yang kelima yaitu pintu bagi orang-orang yang dapat memelihara syahwatnya dan mencegah dari nafsu yang buruk. Pintu yang keenam yaitu pintu bagi orang-orang yang melaksanakan haji dan.
Pintu
yang ketujuh yaitu pintu bagi orang-orang yang berjihad (dijalan
Allah). Dan pintu yang kedelapan yaitu pintu bagi orang-orang yang bertaqwa, yaitu orang yang memejamkan matanya dari perbuatan dan sesuatu yang haram, orang-orang yang melakukan kebaikan, diantaranya: berbuat baik kepada orang tua, mempererat tali persaudaraan (silaturrahim) dan lain sebagainya.
Surga
ada 8 (delapan)macam:
1.
Darul Jalal yaitu surga yang
terbuat dari mutiara putih.
2.
Darus Salam yaitu surga yang
terbuat dari yaqut merah.
3.
Jannatul Ma’wa yaitu surga
yang terbuat dari zabarjud hijau.
4.
Jannatul Khuldi yaitu surga
yang terbuat dari marjan yang berwarna merah dan kuning.
5.
Jannatun Na’im yaitu surga
yang terbuat dari perak putih.
6.
Jannatul Firdaus yaitu surga
yang terbuat dari emas merah.
7.
Jannatul ‘Adn yaitu surga
yang terbuat dari intan putih.
8.
Darul Qarar yaitu surga yang
terbuat dari emas merah. Darul Qarar adalah surga yang paling utama dibandingkan dengan surga yang lain. Surga ini mempunyai dua pintu dan dua daun pintu, satu daun pintu terbuat dari emas, dan yangsatunya terbuat
dari perak. Jarak setiap pintu adalah sebagaimana
jarak antara bumi dan langit. Adapun bangunan
yang ada didalamnya terbuat dari bata emas dan bata perak, tanahnya dari misik,
debunya dari anbar, rumputnya dari za’faran, istana-istananya terbuat dari
mutiara, punggungnya dari yaqut dan pintunya dari jauhar. Didalam surga ini
terdapat sungai yang namanya sungai Rahmat yaitu sungai yang mengalir keseluruh
surga, kerikil-kerikilnya dari mutiara yang sangat putih, lebih putih dari
embun dan lebih manis dari madu. Didalam surga terdapat sungai yang bernama Sungai Kautsar yaitu sungai Nabi kita Muhammad Saw. pohon-pohnnya terbuat dari intan dan yaqut. Didalam surga juga terdapat sungai Kafur, sungai Tasnim, sungai Salsabil, sungai Rahiqul
Makhtum dan dibelakang sungai-sungai
initerdapat sungai-sungai
lain yang
tidak terhitung jumlahnya.
Diriwayat
Nabi Saw. Beliau bersabda: “Pada malam aku
dijalankan
(isra’) ke langit, telah diperlihatkan kepadaku seluruh surga, maka aku melihat
empat sungai, yang pertama sungai dari air yang tidak berubah warnanya, kedua
sungai dari susu yang tidak pernah berubah rasanya, dan ketiga sungaidari arak
dan yang keempat sungai dari madu yang
sangat bening.” Sebagaimana firman Allah Swt.: “Yang didalamnya terdapat sungai-sungai
dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang
tidak berubah rasanya,sungai-sungai dari
khamar yang lezat rasanya bagi orang yang meminumnya dan sungai- sungai dari
madu yang bersih dan jernih.” (Qs. muhammad:15).
Maka
aku tanyakan kepada Malaikat Jibril as.: “Darimanakah datangnya sungai-sungai ini dan kemana mengalirnya? ” Maka Malaikat
Jibril as. menjawab: “Sungai itu mengalir ke telaga kautsar dan aku tidak tau
dari mana asalnya, maka tanyakanlah kepada Allah agar Dia memberi tau dan memperlihatkan
kepadamu.”
Maka berdoalah Nabi Muhammad kepada Allah Swt. Kemudian datanglah seorang malaikat kepada beliau dan memberi salam, seraya berkata:”Wahai Muhammad, pejamkanlah kedua matamu” Maka aku pejamkan mataku,
lalu ia
berkata:”Bukalah kedua matamu” maka aku buka kedua mataku, tiba-tiba aku berada dibawah pohon dan aku
melihat kubah dari intan putih yang memiliki pintu-pintu dari
yaqut hijau
dan kunci-kuncinya dari emas merah. Andaikata semua makhluk yang ada didunia
baik jin
atau manusia berhenti diatas kubah itu, sungguh mereka
hanya
seperti burung yang hinggap diatas gunung. Maka aku melihat empat sungai itu mengalir dari kubah itu.
Ketika
aku
ingin kembali malaikat tadi berkata kepadaku: “Kenapa
engkau
tidak masuk kedalam kubah itu?” aku menjawab:”Bagaimana aku bisa memasukinya,
sedangkan pintu- pintunya tertutup.” Dia berkata:”Bukalah dia” Aku bertanya:”Bagaimana aku
harus membukanya?”
Lalu dia berkata:”Kuncinya berada ditanganmu” Aku berkata:”Apa
kuncinya?”
Dia menjawab:”Yaitu lafazh BISMILLAAHIR
RAHMAANIR
RAHIM” maka terbukalah pintu itu lalu aku
masuk
kedalamnya. Maka aku melihat sungai-sungai itu mengalir dari empat tiang kubah. Ketika aku hendak
keluar,
maka malaikat ituberkata kepadaku:”Apakah engkau telah melihat dan mengetahuinya? ” Aku menjawab:”Ya”
Malaikat ituberkata kepadaku: “Lihatlah sekali lagi.” Ketika aku melihatnya,
maka tertulis diatas empat kubah tersebut lafazh BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIM
Aku melihat sungai air itu keluar dari huruf Mim-nya lafazh BISMI, sungai susu
keluar dari huruf Ha’-nya lafazh Allah, sungai arak (khamar) keluar dari Mim-nya
lafazh RAHMAN, dan sungai madu keluar dari Mim-nya lafazh RAHIM. Maka aku baru mengerti bahwa asalnya sungai-sungai tersebut
adalah dari lafazh Basmalah. Kemudian Allah Swt. berfirman: “Wahai Muhammad, barang siapa yang mengingat-Ku dengan nama ini dari golongan umatmu dengan
hati
tulus (ikhlas) lafazh BISMILLAAHIR RAHMAANIR
RAHIIM
maka aku beri dia minum dari empat sungai ini.”Kemudian Allah memberi minum kepada ahli-ahli surga
itu
dengan air surga pada hari sabtu, memberi minum dengan
madu
surga pada hari ahad, memberi minum dengan susu surga pada hari senin, dan memberi minum dengan arak pada hari selasa. Disaat
mereka minum, mabuklah mereka lalu terbanglah ahli surga itu selama seribu
tahun hingga mereka berhenti pada suatu gunung yang besar yang terbuat dari kasturi
yang harum semerbak baunya dan sungai Salsabil mengalir dibawahnya. Maka minumlah mereka pada sungai itu tepat pada hari rabu.
Kemudian
terbanglah mereka selama seribu tahun hingga
berhenti
pada suatu istana yang indah, didalamnya terdapat ranjang-ranjang yang tinggi,
dan beberapa
gelas yang sudah
disediakan
sebagaimana yang sudah diterangkan dalam Al-
Quran.
Maka duduklah setiap orang dari mereka diatas
ranjang,
lalu datanglah pada mereka minuman Zanzabil kemudian mereka meminumnya tepat pada hari kamis.
Setelah
itu mereka dihujani oleh awan yang putih selama seribu
tahun,
sehingga mereka sampai ketempat duduknya orang yang
benar,
pada hari itu tepat pada hari jumat, mereka duduk diatas
hidangan
yang kekal abadi dan turunlah pada mereka minuman
Rahiqul
Makhtum, yang ditutupi dengan misik. Kemudian mereka membuka tutup tersebut dan
mereka
meminumnya.
Nabi
Saw. bersabda: “Mereka itulah orang-orang yang melakukan kebaikan dan menjauhi perbuatan maksiat”
Pepohonan Di Surga
Ka’ab
ra.: Aku bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang pohon-
pohonan
di surga. Maka beliau menjawab: “Tidak pernahkering dahan-dahannya dan daun-daunnya tidak pernah berguguran dan tidak rusak buahnya. Sesungguhnya pohon
yang paling besar di
surga
adalah pohon Thuba, yang akarnya terbuat dari intan, batangnya dari
yaqut,dahannya dari zabarjud dan daun-daunnya dari sutra yang halus. Pohon ini memiliki 70.000 cabang, setiap cabang itu menyentuh Arasy dan lebih
rendah-rendahnya cabang itu berada di langit dunia.” Tidak ada didalam surga
sebuah
kamar,
tidak ada sebuah kubah dan tidak ada bilik kecuali didalamnya terdapat cabang pohon itu, yang bisa mengayomi diatas surga. Pada pohon itu mengeluarkan
buah-buahan menurut apa yang dikehendaki oleh hati.
Bandingan
dari pohon itu di dunia adalah matahari, asalnya
matahari
berada di langit tetapi sinarnya sampai kesegala tempat.
Ali
ra. berkata: “Aku menyatakan dari beberapa hadits,sesungguhnya pohon- pohon di
surga itu berasal dari perak, sedangkan daun-daunnya sebagian dari perak dan sebagian
(yang lain) dari emas. Kalau sekiranya batang pohon
itu
dari perak, maka akar- akarnya dari emas. Pohon- pohon didunia akarnya di bumi dan cabang-cabangnya berada di udara, karena
sesungguhnya dunia itu tempat yang fana (rusak). Akan tetapi pohon- pohonan yang terdapat di
surga tidaklah
demikian halnya, akarnya di udara dan cabang- cabangnya di bumi.
Sebagaimana
firman Allah Swt.: “Buah-buahnya dekat. Makan
dan
minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah
kamu
kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.” (Qs. Al-
Haqqah:
23-24).
Dan
debu-debu di surga itu dari misik, anbar dan kafur, dan
sungai-sungainya
terdiri dari susu, madu, arak dan air yang
sangat
jernih. Apabila angin bertiup menerpa dedaunan,
maka
bersentuhlah antara daun yang satu dengan daun yang
lainnya
hingga menimbulkan suara yang sangat indah (merdu), dan suara seindah
itu belum
pernah didengar.
Dengan
sanad dari Ali ra. Sesungguhnya ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya didalam surga terdapat suatu pohon , yang dibagian atasnya keluar perhiasan dan pada bagian bawahnya keluar kuda yang memiliki sayap yang diberi pelana, yang dikendalikan, yang ditaburi dengan intan dan yaqut.
Kuda
tersebut tidak pernahmengeluarkan kotoran dan tidak pernah buang air kecil. Adapun yang menaiki kuda itu adalah para wali Allah Swt. dan kuda ini akan membawa terbang para wali Allah tersebut ke surga.
Lalu berkatalah
orang-orang yang
berada
dibawah mereka:”Wahai Tuhanku, lantaran apa hamba-hamba- Mu itu mencapai kemulian semcam itu?” Maka Allah Swt. berfirman kepada mereka: “Mereka itulah orang-orang yang mengerjakan shalat ketika kalian semua masih
tidur,
mereka melakukan puasa sedangkan kalian tidak, mereka berjihad membela agama
Allah sedangkan kalian semua duduk disisi istri kalian, dan mereka bersedekah
dengan harta mereka dijalan Allah, sedangkan kalian semua bakhil (kikir).”
Dari
Abu Hurairah ra. Beliau berkata: Sesungguhnya didalam
surga
itu terdapat sebuah pohon, orang yang menaiki bisa
berjalan
dibawah naungannya selama 100 tahun dan naungan
itu
tidak akan putus.
Sebagaimana
firman Allah Swt.:
“Dan
naungan yang terbentang luas, dan air yangtercurah, dan buah-buahan yang banyak. Yang buah-buahnya
tidak berhenti dan tidak terlarang mengambilnya.” (Qs. Al- Waqi’ah: 30-33).
Diibaratkan
waktu didunia adalah waktu sebelum matahari terbit dan sudah terbenamnya matahari,
sampai hilangnya mega dan gelap malam yangmenutupi di dunia. Maka sesungguhnya waktu itu
adalah naungan yang terbentang luas.
Sebagaimana
firman Allah Swt:
“Apakah
kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan bayang- bayang. “ (Qs.Al-Furqan:
45).
Maksudnya
adalah waktu sebelum terbitnya matahari dan sesudah terbenamnya, sampai masuk pada kegelapan malam.
Diriwayatkan
dari Nabi Saw. sesungguhnya beliau bersabda:
“Apakah
aku tidak pernah menceritakan kepadamu tentang waktu(saat), yaitu waktu yang serupa dengan waktu yang ada di surga. Dia adalah waktu dimana sebelum matahari terbit,
bayang-bayangnya
itu memanjang,
rahmatnya saat itu merata dan berkahnya saat itu banyak.”
Darul
Huda, 16 oktober 2012